ID
EN
Register
Login

KSPN (Kawasan Strategis Pariwisata Nasional) Tanjung Lesung

17 Oct 2019

Bidang Ilmu: Pengembangan Infrastruktur Wilayah

Penulis/sumber: Tim Kelompok Pandeglang

Diunggah Oleh: ADMINISTRATOR

89
2

Deskripsi

Tanjung Lesung ditetapkan sebagai Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) dalam Peraturan Pemerintah No. 50/2011 tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional (RIPPARNAS). Selanjutnya, melalui Peraturan Pemerintah No. 26/2012, kawasan ini ditetapkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Sejak tahun 2016, KEK ini ditetapkan sebagai prioritas pembangunan nasional melalui Peraturan Presiden (Perpres) No. 3/2016, yang kemudian dirubah melalui Perpres Republik No. 56/2018 tentang Perubahan Kedua Atas Perpres No. 3/2016.


Tanjung Lesung memiliki potensi pariwisata berbasis kelautan dan pantai yang sangat tinggi. Selain itu, potensi wisata ini dapat dikembangkan dengan kluster wisata bersama dengan wisata budaya (batik, seni tari), wisata alam dan ecotourism (Taman Nasional Ujung Kulon), dan wisata buatan. Penetapan Tanjung Lesung sebagai KSPN, tidak hanya agar berkontribusi pada perekonomian nasional, namun juga terhadap Kabupaten Pandeglang.


Kondisi Saat Ini

Dari hasil pengamatan selama visitasi, dapat dilihat bahwa untuk menuju kawasan yang berdaya saing, Tanjung Lesung kesulitan akibat aksesibilitas yang menghubungkan kawasan dengan pusat-pusat perkotaan dan bandara serta pelabuhan masih belum mencukupi akibat jalan tol Serang Panimbang dan peningkatan jalan nasional dari Citeureup menuju Tanjung Lesung belum selesai. Selain itu, untuk dapat berdaya saing, kelengkapan infrastruktur terkait dengan amenities seperti air bersih, pengelolaan persampahan dan air limbah perlu dipenuhi. Sebagian telah dipenuhi oleh PT BWJ, namun hanya untuk melayani KEK, tidak untuk kawasan yang menjadi buffer zone, seperti Kampung Wisata Cikadu. Dari hasil visitasi, diketahui di Kampung Wisata Cikadu tidak tersedia air bersih dan pengelolaan sampah, akibat ketidakjelasan siapa yang bertanggungjawab mengelolanya.

Untuk mewujudkan Tanjung Lesung sebagai kawasan berketahanan, sebagai kawasan rawan bencana gempa, tsunami, dan abrasi pantai, saat ini baru dibangun early warning system yang handal dengan bantuan BMKG dan Pemerintah Jerman. Sirine early warning yang berada di buffer zone tidak berfungsi. Di kawasan rawan tsunami di luar KEK, juga belum tersedia bangunan evakuasi. Selain itu, penyesuaian struktur bangunan menuju tahan gempa baru dilakukan di dalam KEK. Abrasi pantai yang cepat membuat bangunan dan infrastruktur berada di kawasan sempadan pantai, sehingga rawan terhadap banjir rob dan risiko bencana tsunami. 

Menjadikan Tanjung Lesung sebagai kawasan yang berkelanjutan dapat dilakukan melalui dukungan air baku. Saat ini, air bersih yang digunakan baik di KEK maupun di buffer zone berasal dari air tanah, di mana penggunaan secara massif akan mengancam keberlanjutan lingkungan kawasan. Selain itu, pengelolaan sampah di KEK dan buffer zone juga masih bergantung pada TPA Kabupaten Pandeglang yang sistem pengolahannya masih berupa open dumping. 


Kondisi Ideal

Kondisi ideal dalam hal ini adalah sesuai dengan arahan kebijakan yang ada, baik dari RIPPNAS, RTRW, Rencana KEK, rencana sektor, maupun agenda global yang telah disepakati dan didukung oleh Pemerintah seperti Sustainable Development Goals. Perwujudan KSPN Tanjung Lesung sebagai kawasan berdaya saing, dapat dicapai bila konektivitas antara KSPN dan kota-kota besar, khususnya Metropolitan Jabodetabekpunjur, dan bandara serta pelabuhan dapat terwujud, Demikian pula dengan infrastruktur yang terkait dengan amenities, baik di KEK maupun di buffer zone. 


Untuk Menuju KSPN Tanjung Lesung yang berdaya saing maka

• Percepatan penyelesaian jalan tol Serang-Panimbang, melalui koordinasi dengan BPN untuk pembebasan lahannya.

• Percepatan peningkatan jalan nasional Citeureup-Tanjung Lesung

• Percepatan penyediaan infrastruktur terkait amenities

Menuju KSPN Tanjung Lesung yang berketahanan: 

• Pembangunan bangunan evakuasi dan penyiapan jalur evakuasi

• Penetapan garis red zone (daerah potensi terdampak gelombang laut tinggi, tsunami) dan memasang papan informasi yang memuat informasi tentang daerah rawan terdampak bencana, prosedur evakuasi, titik evakuasi, jalur evakuasi, dll.

• Percepatan pembangunan tanggul penanganan abrasi pantai dan teknologi pemecah gelombang ambang rendah (PEGAR) 

• Penyesuaian struktur bangunan menjadi tahan gempa.

Menuju KSPN Tanjung Lesung yang berkelanjutan:

• Penyediaan sumber air baku permukaan

• Pengolahan sampah berbasis waste to energy

• Untuk itu dalam rangka mendukung KSPN Tanjung Lesung perlu didorong adanya rencana pengelolaan sumber daya air dan rencana pengelolaan DAS yang holistik dan tersosialisasikan dengan baik, yang dapat menjadi acuan bagi seluruh pemangku kepentingan dalam menyusun program dan rencana kegiatan. Dalam konsep pengelolaan sumber daya air, konservasi, pengendalian daya rusak air dan pendayagunaan Sumber daya air harus dilakukan


Kesimpulan (Lesson Learnt)

a. Pengembangan KSPN Tanjung Lesung dapat meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi Wilayah melalui antara lain: tumbuhnya aktivitas-aktivitas pariwisata dan pendukungnya, meningkatnya kesempatan kerja, peningkatan distribusi orang, barang dan jasa akibat peningkatan aksesibilitas

b. Pengembangan KSPN Tanjung Lesung membutuhkan dukungan infrastruktur untuk meningkatkan daya saing (dukungan aksesibilitas, SDM dan keamanan), meningkatkan ketahanan (pembangunan pengaman pantai, bangunan evakuasi, rehabilitasi dan rekonstruksi), dan berkelanjutan (pengembangan kampung wisata dan ecotourism)   

c. Pemerintah daerah harus mengedukasi masyarakat terkait bencana abrasi agar penanganan secara struktural dengan bangunan pengaman pantai dapat optimal karena salah satu penyebab abrasi adalah penambangan pasir yang dilakukan oleh masyarakat 

d. Pemkab Pandeglang bersama instansi terkait mempunyai tugas berat dalam mengatasi kerawanan Kamtibmas diantaranya Bencana alam, Unjuk Rasa, musim angin barat, pengaruh Budaya luar, penyelundupan, Menjaga Kamtibmas bukan tugas Polisi saja, peranan seluruh elemen masyarakat sangat penting dalam menjaga keamanan dan ketertiban. Keterlibatan dan kepedulian warga masyarakat dalam menjaga keamanan wilayah sangat diperlukan. Dengan demikian komunikasi bisa terjalin baik melahirkan kerjasama dalam menciptakan Kamtibmas yang kondusif.

e. Tidak mudah untuk mengembangkan KEK Tanjung Lesung walaupun sudah dilengkapi dengan peraturan, dana, kelembagaan, sumber daya manusia dan fasilitas pendukungnya. 

f. Komitmen semua pihak sehingga menjadi sistem terintegrasi adalah solusinya. 

g. SDM dan kelembagaan termasuk terpenuhinya kebutuhan tenaga kerja konstruksi yang berkualitas dan kompeten sebagai faktor kunci dalam pembangunan KSPN Tanjung Lesung perlu benar-benar dipersiapkan dengan baik. Tanpa SDM memadai maka KSPN tidak akan optimal. Pembangunan SDM harus digarap secara serius di Tanjung Lesung sehingga akan muncul inovasi baru dan lebih jauh meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia Kab. Pandeglang. 

h. Masyarakat Tanjung Lesung harus adaptif terhadap perubahan salahsatunya melalui Pengembangan industri 4.0 di KSPN Tanjung Lesung agar pengelolaan pariwisata dapat otimal

 Laporkan
Area Diskusi
Loading...

Hubungi Kami

Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Gedung Heritage. Lantai 2.
Jl. Pattimura No. 20. Kebayoran Baru
Telp/Fax: (021) 27515842
Email: simantupupr@gmail.com

Manual Book

Petunjuk Pemakaian