07 May 2019
Bidang Ilmu: Sumber Daya Air
Penulis/sumber: Soni Senjaya Efendi, Dede M Sulaiman, Dadang Karmen
Diunggah Oleh: SONI SENJAYA EFENDI S.T., M.T
Garis pantai akan terus berubah seiring berjalannya waktu yang disebabkan oleh erosi, abrasi, pasang surut, dan faktor manusia. Perubahan ini terjadi juga pada pantai-pantai yang telah dilakukan upaya perbaikan dengan menambahkan pasir isian di pantai yang dikombinasikan dengan pengerjaan struktur pantai seperti groin tegak lurus pantai dan groin sejajar pantai seperti yang telah dilaksanakan di pantai – pantai Bali bagian selatan (Pantai Sanur, Pantai Kuta dan Pantai Nusa Dua). Pantai Nusa Dua yang dimulai dari nusa kecil sampai tanjung benoa merupakan pantai wisata yang telah dilakukan usaha pengisian pasir. Ruas G.12 sampai dengan GA.1 (Tanjung Benoa), merupakan area pekerjaan dan kegiatan monitoring terus dilakukan sedangkan mulai dari ruas nusa kecil sampai groin G.12 (depan Hotel Nusa Dua Beach) belum dilakukan pengamanan dan konservasi pantai, walaupun pada ruas ini telah menunjukan kemunduran garis pantai di sisi selatan terutama dalam 2 tahun terakhir. Pada tahun 2008 umumnya setiap ruas pantai mengalami kehilangan pasir minimum - 3% yang terjadi di ruas UG.1 – GN.2 dan paling besar kehilangan pasir sebesar – 77% yang terjadi di ruas GA.2 – Selatan dengan rata rata kehilangan sebesar – 11,7%, sedangkan pada tahun 2012, terjadi penambahan volume pasir hanya di ruas GA.3 dan GA.4 sebesar 7% sedangkan pada ruas –ruas lain terjadi kehilangan pasir minimum di ruas UG.1 – GN.2 sebesar - 3% dan kehilangan paling tinggi terjadi di ruas GA.2 – Selatan sebesar – 98% dengan rata rata kumulatif kehilangan pasir sebesar – 12,1%. Pada tahun 2008 prosentasi kumulatif pasir tertahan antara 97% - 23% dengan rata rata kumulatif pasir tertahan sebesar 88,3%, sedangkan pada tahun 2012, prosentasi kumulatif pasir tertahan antara 107% - 2% dengan rata rata kumulatif pasir tertahan sebesar 87,8%,