04 May 2023
Bidang Ilmu: Jalan & Jembatan
Penulis/sumber: Fauzi Ahmad (NRP. 6012201076)
Diunggah Oleh: adminpusat3
Metodologi yang digunakan pada studi pemilihan alternatif trase jalan yang paling optimum baik dari alinyemen horizontal maupun alinyemen vertikal mengacu pada Peraturan Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota No. 038/TBM/1997 yang selanjutnya dilakukan pembobotan dengan matriks pairwise comparison untuk mendapatkan nilai tertinggi dari alternatif trase terpilih. Studi perkerasan lentur mengacu pada MDP 2017 dan AASHTO 1993 untuk mendapatkan kebutuhan tebal perkerasan sesuai umur rencana. Dari hasil analisa yang dilakukan pada 1 trase rencana (alt 1) dan 3 trase pembanding lainnya (alt 2, alt 3 dan alt 4), didapatkan trase paling optimum adalah trase alternatif 3 dengan lengkung horizontal sebanyak 28 dengan grade maksimum 5%. Tebal perkerasan lentur yang didapatkan pada metode MDP 2017 sebesar AC-WC 40 mm; AC-BC 60 mm; AC-Base 155 mm dan LPA kelas A 150 mm, sedangkan pada metode AASHTO 1993 sebesar AC-WC 40 mm; AC-BC 70 mm dan LPA kelas A 100 mm; LPA kelas B 150 mm.