ID
EN
Register
Login

“Analisis Metode Ekskavasi, Sistem Penyangga, Dan Lereng Berdasarkan Kondisi ...

08 May 2023

Bidang Ilmu: Jalan & Jembatan

Penulis/sumber: Alesandro Sejo Luden (NIM. 20/467350/PTK/13411)

Diunggah Oleh: adminpusat3

11
0

Deskripsi

Bendungan Bulango Ulu Gorontalo adalah bendungan yang menggunakan terowongan sebagai saluran pengelaknya. Desain terowogan direncanakan tipe tapal kuda dengan panjang 368 m dan diameter bukaan 8,4 m. Bendungan dibangun untuk mewujudkan salahsatu visium PUPR tahun 2030 yaitu memenuhi rasio tampungan air dari 50 m3/kapita/tahun menjadi 120 m3 /kapita/tahun. Selain untuk menjamin ketersediaan air, infrastuktur ini juga dapat mengendalikan daya rusak air atau banjir yang menjadi masalah bertahun-tahun di Kota Gorontalo. Penelitian terdahulu yang sudah dilakukan yaitu pendekatan secara empiris dengan metode RMR untuk menentukan kualitas massa batuan, metode ekskavasi, serta desain geometri pada lereng inlet dan outlet terowongan. Beberapa penyelikan geologi juga sudah dilaksanakan pada penelitian sebelumnya. Dalam penelitian ini dilakukan pemetaan geologi dan geologi teknik, pengamatan dan analisis massa batuan dengan RMR, GSI, Sistem-Q, dan JSCE, serta analisis stabilitas lereng baik dengan beban gempa maupun tanpa beban gempa. Analisis gempa dilakukan secara pseudostatik dan analisis kestabilan lereng dilakukan dengan metode kesetimbangan batas (LEM) serta metode elemen hingga (FEM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa daerah penelitian tersusun atas batuan beku diorit dan endapan kerikil-kerakal. Pada daerah penelitian terdapat struktur geologi berupa sesar normal turun, sesar geser dekstral dan kekar gerus. Berdasarkan tingkat pelapukan, daerah penelitian dapat dibagi menjadi lima satuan geologi teknik yaitu satuan diorit lapuk sangat tinggi, satuan diorit lapuk sedang, satuan diorit lapuk rendah dan endapan kerikil-kerakal. Kualitas massa batuan bawah permukaan berdasarkan GSI terbagi menjadi 5 satuan yaitu, satuan diorit kualitas sangat buruk, diorit kualitas buruk, diorit kualitas sedang, diorit kualitas baik, diorit kualitas sangat baik. Kualitas massa batuan bawah permukaan berdasarkan Sistem-Q terbagi menjadi 4 satuan yaitu, satuan diorit kualitas buruk sangat ekstrim, sangat buruk, buruk, dan diorit kualitas baik. Jalur terowongan pengelak ini berada pada batuan diorit dengan kualiatas beragam dari buruk sampai baik. Metode penggalian pada segmen 1 dan 5 yang melalui batuan dengan kualitas buruk dilakukan dengan metode ripping dikombinasikan bench tambahan dimana laju penggalian dibatasi sekitar 1-1,5 m. Pada segmen 2, 3, dan 4 (batuan kualitas baik) disarankan dengan menggunakan metode penggalian seluruh muka bidang galian dengan laju 1-1,5 m dikombinasikan dengan bench tambahan. Pada pendekatan dengan JSCE memberikan hasil metode penggalian yang berupa full face untuk kelas B dan metode benching untuk kelas CI dan CII. Sistem Penyangga yang disarankan pada segmen 1 dan 5 menggunakan baut batuan dengan diameter 20 mm, panjang 4-5 m, spasi 1-1,5 m, kemudian dikombinasikan dengan steel sheet sepanjang 1,5 m. Segmen 2,3, dan 4 menggunakan baut batuan dengan diameter 20 mm, panjang 3 m, spasi 2,5 m, kemudian dikombinasikan shotcrete setebal 5 cm di atap. Analisis dengan metode LEM dan FEM menunjukkan hasil yang tidak jauh berbeda. Lereng alami pada inlet berada pada kondisi tidak stabil, baik dengan pembebanan dengan gempa maupun tanpa gempa. Lereng alami pada outlet terowongan berada pada kondisi stabil. Lereng desain pada inlet dan outlet terowongan berada pada kondisi stabil dengan nilai faktor kemanan lebih besar dari 1,5 pada kondisi tanpa beban gempa dan lebih besar dari 1,1 pada kondisi dengan beban gempa.

 Laporkan
Area Diskusi
Loading...

Hubungi Kami

Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Gedung Heritage. Lantai 2.
Jl. Pattimura No. 20. Kebayoran Baru
Telp/Fax: (021) 27515842
Email: simantupupr@gmail.com

Manual Book

Petunjuk Pemakaian