08 Jun 2023
Bidang Ilmu: Jalan & Jembatan
Penulis/sumber: Fauzi Alantia, S.T., IPM
Diunggah Oleh: Fauzi Alantia S.T.
Perencanaan Jembatan Pejalan Kaki di Indonesia dengan pedoman SNI hanya memperhitungkan beban hidup sebagai beban statis, bukan beban dinamis. Apabila beban manusia tersebut tidak dipertimbangkan sebagai beban dinamis maka dapat menjadi penyebab kegagalan struktur. Karena alasan itu, Studi beban dinamis pada jembatan pejalan kaki menggunakan British Standard (BS5400-2 2006).
Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh beban manusia bergerak pada struktur Jembatan Pejalan kaki (Jembatan Gantung). Dalam studi ini dilakukan pemilihan model beban akibat manusia bergerak dari literature yang ada (Ellis, 2004). Dalam penelitian ini model beban manusia adalah beban manusia individu dan berkelompok. Dengan menggunakan software SAP2000, pembebanan ini akan dihitung secara dinamis, sehingga akibat beban manusia sebagai beban dinamis akan menghasilkan getaran vertikal dan horizontal pada struktur.
Untuk mode pertama dari struktur Jembatan pejalan kaki didominasi oleh arah horizontal dengan frekuensi alami 1.73 Hz, yang mana telah memenuhi ketentuan British Standard (BS5400-2 2006) serta dari hasil analisa diketahui pula bahwa tidak terjadi resonansi pada struktur jembatan akibat beban manusia berjalan. Lendutan maksimum pada Jembatan akibat manusia berjalan secara individual adalah sebesar -3,4 mm (waktu tempuh 22 s), lendutan maksimum pada Jembatan akibat manusia berjalan secara berkelompok adalah sebesar -35,7 mm (waktu tempuh 34 s), sedangkan lendutan maksimum pada Jembatan akibat beban hidup merata sebesar 500 kg/m2 adalah -103. Ketiga nilai ini lebih rendah daripada nilai ijin lendutan pada jembatan yaitu sebesar 120 mm. Lendutan jembatan gantung akibat beban statis tersebut lebih besar daripada lendutan akibat beban dinamis.
Kata Kunci: Jembatan Pejalan Kaki, Beban Dinamis, Manusia Berjalan, Jembatan Gantung